Wednesday, August 5, 2009

Simulasi Tanggap Darurat

Suara gemuruh dan letusan terdengar dari kejauhan....Dan terdengar himbauan untuk mengungsi dari speker masjid, dan kentonganpun bertaut tautan dari warga satu dengan lainnya. Mendadak orang-orang berbondong-bondng keluar rumah dan berlarian menuju posko-posko yang telah disiapkan tim siaga dan petugas langsung mendata warga yang berdatangan. Dari kejauhan terlihat tim Siga sedang menangani korban yang menderita luka, dan memberikan penanganan pertama. Setelah warga tertangani, tim siaga menginformasikan adanya korban dan butuh kendaraan pada posko utama untuk mengangkut korban dan pengungsi.

Petang itu sejenak nampak gunung Kelud sedang meletus dan warga melakukan pengungsian. Namun hal ini adalah simulasi yang sedang dilaksanakan di desa Pandansari - Ngantang. Simulasi yang diselenggarakan pada tanggal 31 Juli 2009 adalah hasil kerjasama Tim Siaga Jangkar Kelud Kabupaten Malang, UPN VY Jogjakarta, dan KAPPALA Indonesia. Tujuannya yaitu:
1. Meningkatkan kesiapsiagaan desa
2. Mengujicobakan Standar Operasional Prosedure kelembagaan bencana tingkat desa
3. Mengujicobakan dan sosialisasi sistim peringatan dini
4. Meningkatkan kemampuan tim siaga desa dalam penangan terhadap penderita gawat darurat

Dengan skenario malam hari dengan jenis ancaman hujan abu, sekitar 350 warga dari 6 dusun di Pandansari antusias mengikuti kegiatan ini. Berawal di titik kumpul pertama yaitu di balai dusun masing-masing, kemudian dengan menggunakan alat transportasi di luncurkan ke titik kumpul ke 2 di lapangan Selorejo dan diluncurkan ke titik kumpul terahir yaitu di balai desa Pandasari. Di balai desa ini warga mendapatkan pengarahan dari Lurah, Camat, Ketua Tim Siaga desa Pandansari dan diahiri dengan nonton bareng film keginungapian.

Hal serupa telah dilakukan dibeberapa desa lainnya di seputan Kelud. Diantaranya adalah Pondok Agung, Besowo, Candirejo, dan Ngantru. Sebelumnya skenario simulasi di 4 desa dilakukan di siang hari dan masing-masing wilayah mengujicobakan jenis ancaman yang berbeda, berdasarkan pengalaman letusan gunung Kelud sebelumnya. Harapannya kegiatan ini adalah langkah awal bagi warga masyarakat desa untuk siap siaga terhadap ancaman Gunung Kelud, sehingga pengurangan terhadap hilangnya nyawa serta harta benda dapat diminimalkan.


LU/05/2009