Thursday, July 16, 2009

Kudu Tandang,.....ning Ora Kudu Kondang


Kegiatan DRR (Disater Risk Reduction) dan DRA (Disaster Risk Analisis) di kawasan rawan bencana gunung Kelud yang notabene meliputi 3 Kabupaten "Blitar, Malang, Kediri" telah memasuki tahun ke-2. Di tahun pertama pengenalan DRR dan DRA telah diterapkan di 14 desa. Kegiatan ini tidak hanya menitik beratkan pada masyarakat, namun pada melibatkan peran penting dari para pemangku sebagai tampuk pemerintahan, baik di tingkat desa, daerah dan pusat.

Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat, pemerintah, guru, dan rakom telah dilakukan, kegiatan ini meliputi pelatihan PBBM "Penanggulanagan Bencana Berbasis Masyarakat", PPGD "Penanganan Penderita Gawat Darurat", PRA, dan pemetaan. Hingga pembentukan kelembagaan tingkat desa untuk penangan bencana. Tim siaga yang telah terbentuk di masing-masing desa dan telah mendapatkan pelatihan PBBM dan PPGD telah tersebar di 14 desa di 3 Kabupaten "Blitar, Malang, Kediri".

Di tahun ke dua ini kegiatan CBDRM masih berlangsung dan menyebar ke 15 desa yang lain. Tim fasilitator adalah tim Jangkar Kelud yang selama ini mengikuti sejumlah lokalatih, simulasi, gladian, dan seminar sebagai bekal tim fasilitator untuk getok tularkan kepada masyarakat yang lainnya. Kudu tandang...ning ora kudu kondang (Bertindak lebih baik dari pada hanya mendengung-dengungkan tapa ada bukti) adalah semboyan dan semangat masyarakat ini. Harapannya adalah kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengelola alam dan sekitarnya dengan cerdas, dalam artian mengelola dan mengambil sumber daya alam dengan mempertimbangkan risiko, ancaman dan dampak bagi lingkungan dan masyarakat seputar.

Dengan semangat "Rinengkuh Kelud Hangreksa Rahayu", rasa guyub, saling memiliki dan hidup aman bersama ancaman. Pengelolaan bencana di kawasan Kelud akan dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi risiko yang lebih besar jika bencana terjadi di wilayah rawan bencana Gunung Kelud ini.

No comments:

Post a Comment